TANAH, KONDISI DAN MASALAHNYA SEBAGAI LANDASAN PONDASI BANGUNAN
Pengertian
Tanah sebagai landasan
pondasi hendaknya cukup kokoh, stabil dan mampu memikul beban dengan efisien.
Tanah adalah lapisan kulit bumi asli dalam bentuk berbutir butir dan berserat –
serat.
Hal – Hal Yang Harus Diketahui Seorang Perancang Struktur
A.
Dalam dan tebalnya lapisan
·
Kedalaman akan mempengaruhi
kestabilan pondasi / bangunan dan efisiensi pelaksanaan / pembuatan landasan (
factor ekonomi bangunan)
B.
Kekokohan landasan ( daya
dukung tanah – Kg/Cm² dan stabilitas lapisan )
·
Akan mempengaruhi besarnya
(luas bidang dukung) pondasi
C.
Keadaan hidrologis
·
Berkenaan dengan kondisi air
tanah pada lapisan tersebut
·
Mempunyai pengaruh terhadap
cara pelaksanaan dan beban yang akan dipakai
Catatan :
untuk proyek – proyek/ bangunan besar atau pekerjaan – pekerjaan
pembangunan berat dan penting harus diadakan penyelidikan tanah dan pemeriksaan
laboratorium untuk menjamin keadaan peletakaan pondasi bangunan.
Lapisan – Lapisan Tanah dan Kondisi Daya Dukungnya
·
Lapisan paling atas tanah
umumnya setebal 10 – 30 cm terdiri dari bahan – bahan organic yang telah hancur
/ membusuk. Lapisan ini tidak stabil dan menimbulkan gas – gas yang tidak sehat
dan lembab dan juga menyusut. Lapisan ini tidak dapat unutuk landasan pondasi.
Tanah yang berada dibaewah lapisan tutup ini dapat terdiri dari :
A.
Tanah padat
Merupakan lapisan tanah yang biasanya cukup tebal. Dapat terdiri :
·
Lapisan yang letaknya horizontal,
dengan daya dukung 5 – 15 kg/cm²
·
Lapisan yang letaknya miring,
sering timbul bahaya longsor / luncur
B.
Pasir
Merupakan remukan batu alam yang terdiri dari butiran – butiran
kecil dan keras. Terdiri dari
·
Lapisan pasir halus, diameter
butiran kurang dari 1.5 mm. daya dukungnya 1 – 2 kg/cm²
·
Lapisan pasir kasar, diameter
butiran 1.5 -3 mm. Daya dukung 3 kg/cm²
·
Lapisan pasir kerikil, diameter
butiran bercampur kurang lebih 5 mm. Daya dukung 3 – 5 kg/cm²
C.
Kerikil
·
Merupakan lapisan pasir
berbutir – butir sangat kasar (diameter lebih besar dari 5 mm) daya dukung 3 –
5 kg/cm²
Catatan
Lapisan tanah yang letaknya dalam, mempunyai daya dukung relative
lebih besar karena proses tekanan dan pemadatan yang bertahun – tahun lamanya
dan Tanah urugan sama sekali tidak dapat sebagai landasan pondasi.
Gerakan Tanah
· Akibat sesuatu, seringkali
terjadi gerakan pada lapisan tanah, yang dapat membahayakan struktur pondasi
· Selain akibat pergesaran,
longsor dan gerak patah oleh gempa bumi atau gunung meletus, dapat terjadi juga
oleh gerakan air tanah dan pengaruh temperature
·
Air Tanah
Ø Tanah terutama lapisan tanah liat yang mengembang dan menyusut
akibat penghisapan air tanah atau kekeringan, dapat menyebabkan gerakan lapisan
tanah dalam arah vertical dan horizontal. Lapisan tanah untuk pondasi ummnya
tidak kurang dari 80 cm dibawah muka tanah.
Ø Untuk tanah liat, kondisinya sangat lunak dan mudah berubah bentuk
apabila diberi tekanan
· Pengaruh temperature
Ø Sampai kedalaman tertentu, lapisan tanah masih mendapatkan pengaruh
panas langsung dari matahari atau suhu udara disekelilingnya.
Ø Lapisan tanah yang di pengaruhi, akan terjadi pemuaian dan
penyusutan pada lapisan. Pada lapisan tersebut akan menimbulkan gerkan yang
membahayakan struktur bangunan.
Lereng Alam Tanah
Perlu diperhatikan lereng / kemiringan tanah agar secara ilmiah
tidak bergerak atau runtuh atau terjadi longsor. Kemiringan tanah alamiah :
·
Pasir kering 35º
·
Pasir lembab 30º
·
Pasir basah 25º
·
Kerikil kering 40º
·
Kering lembab 35º
·
Kerikil basah 30º
Perbaikan tanah
Dilakukan bila daya dukung tanah kurang besar tapi letak lapisan
tidak terlalu dalam dan kondisi lapisan labil (biasanya sekaligus untuk
meningkatkan daya dukung tanah)
Cara :
· Memberikan lapisan pasir padat
dan cukup tebal ( 30-60)cm atau bersama- sama dengan batu/pasir batu. Sehingga
membentuk lapisan kokoh dan kompak
· Untuk kondisi tanah labil (
tanah liat lunak dan berair), ditancapkan /dipacang kayu dolken atau bamboo
agak rapat( kurang lebih jarak 30 cm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar