Pages

Selasa, 11 Februari 2014

Fungsi Manajemen Konstruksi

Fungsi Manajemen Konstruksi
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Ini berarti menyangkut pengambilan keputusan berhadapan dengan pilihan-pilihan. Seorang manajer harus memahami dan bisa menangkap peluang-peluang yang datang, dan memiliki pula kemampuan untuk menciptakan peluang-peluang. Dia harus mampu membuat analisa atas peluang-peluang tersebut dan mengambil keputusan untuk memilih yang terbaik sesuai dengan kondisi dan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Ada dua jenis perencanaan: jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang tentu saja harus bertitik tolak dari tujuan jangka panjang dari perusahaan yang bersangkutan dan langkah-langkah yang harus diambil. Perencanaan jangka pendek, manajer itu harus menterjemahkan secara tepat langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk baru tersebut.

Gambar 1. Perencanaan


2. Mengorganisasi (Organizing)
Fungsi ini berkaitan dengan usaha untuk menetapkan jenis-jenis kegiatan yang dituntut untuk mencapai suatu tujuan tertentu, mengelompokkan kegiatan-kegiatan tersebut berdasarkan jenisnya supaya lebih mudah ditangani oleh bawahan. Fungsi ini mengandaikan bahwa seorang manajer bisa mendelegasikan otoritasnya kepada bawahannya dan bawahannya bisa memahami tanggung jawabnya masing-masing. Struktur organisasi bisa bermacam-macam dan tidak boleh dilihat sebagai tujuan pada dirinya sendiri. Struktur organisasi barulah efektiv kalau bisa mempermudah perusahaan mencapai tujuan utamanya, bukan hanya karena terlihat “teratur” dan “manis”.

Gambar 2. Organisasi

3. Penempatan Orang (Staffing)
Fungsi ini menyangkut usaha untuk mengembangkan dan menempatkan orang-orang yang tepat di dalam berbagai jenis pekerjaan yang sudah didisain lebih awal dalam organisasi. Lebih jauh lagi fungsi ini meliputi hal-hal seperti pengembangan sumber daya manusia, proses penilaian dan promosi, pelatihan. Salah satu aspek penting dari fungsi ini adalah mengidentifikasi orang-orang di dalam organisasi yang berpotensial untuk dikembangkan sebagai manajer. Good managers develop managers.

Gambar 3. Penempatan Orang

4. Mengarahkan (Directing)
Fungsi ini biasa juga disebut supervisi. Ini menyangkut pembinaan motivasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan untuk mencapai tujuan utama. Secara umum bisa dikatakan bahwa pekerja-pekerja akan berprestasi lebih baik pada pekerjaan di mana mereka persis tahu apa yang diharapkan dari mereka. Lebih jauh lagi, para pekerja tersebut akan lebih menghargai pekerjaannya kalau mereka bisa melihat bagaimana kaitan perkerjaan mereka dengan gambar keseluruhan dari organisasi. Mengerjakan sesuatu hanya karena atasan menyuruh demikian biasanya tidak bisa menghasilkan secara maksimal. Salah satu aspek penting dari fungsi ini adalah fungsi koordinasi, yang berarti penciptaan suatu harmoni dari individu-individu yang berkerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Kemampuan komunikasi menjadi kunci keberhasilan fungsi ini.

Gambar 4. Pengarahan

5. Mengontrol (Controlling)
Fungsi ini dijalankan untuk menjamin bahwa perencaan bisa diwujudkan secara pasti. Ada banyak alat-alat analisa untuk suatu proses kontrol yang efektiv. Proses kontrol pada dasarnya selalu memuat unsur: perencanaan yang diterapkan, analisa atas deviasi atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, dan menentukan langkah-langkah yang perlu untuk dikoreksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar