Pages

Kamis, 27 September 2012

rumah tipe 36

rumah minimalis disesuaikan dengan perencanan.......
dapat di download di bawah ini............



bangunan air



PENANGGULANGAN SEDIMENTASI SALURAN INDUK TARUM BARAT
DI WILAYAH PERUM OTORITA JATILUHUR

ABSTRACT
West Tarum Canal ( WTC ) is a primary irrigation canal of about 70 Km long, the purpose of which is to flow the Karawang and Bekasi Irrigation area and supply raw water to Jakarta, the capital city of Indonesia for drinking water and industry. Actually, the main water source of this canal originates at the Juanda reservoir and along its flow is being added by three rivers in its vicinity, i.e cibeet, Cikarang and the Bekasi river. Water quality from the reservoir, especially sediment concentration is almost zero but sedimen concentration from these rivers is very poor, although silttraps have been provided. Measurement were executed in these rivers during the period of research by intragrated depth sampling in point sampling to detect sediment concentration rate of each intake. The high sediment concentration tends the cause high turbidity. Based on the sediment concentration data it would be possible develop relation between sediment concentration and discharge of the three silttrap, which makes it possible to utilize its relation to estimate sediment concentration for calculating deposited sediment in each silttraps. To determine the objective cleaning schedule, eighty percent of maximum silttraps capacity is used to avoid sediment overflow during the cleaning. This process assumes that the three silttraps are empty. The result shows that 74000 m³ of sediment will be trapped at cibeet silttraps and should be cleaned twice a year in march an September respectively. The canal is estimated for cleaning approximately once within 6 – 7 years; at cikarang silttraps 82000 m³ of sediment would be trapped and should be cleaned at least once a year in May. Canal is also estimated for cleaning at least once within 5 – 6 years. The delay of cleaning of those silttraps woul cause sediment overflow and deposit along the cibett feeder canal and along the WTC. During the measurement, the three silttraps were compelety full with sediment except for the bekasi silttrap which at that time was being cleaned.






ABSTRAK

Kanal Tarum Barat (KTB) adalah saluran irigasi primer sekitar 70 Km panjang, dengan tujuan yang mengalir Karawang dan Bekasi daerah Irigasi dan suplai air baku ke Jakarta, ibukota Indonesia untuk minum air dan industri. Sebenarnya, sumber air utama dari saluran ini berasal di waduk Juanda dan di sepanjang alirannya yang ditambahkan oleh tiga sungai-sungai di sekitarnya, yaitu Cibeet, Cikarang dan sungai Bekasi. Kualitas air dari reservoir, terutama konsentrasi sedimen hampir nol tetapi konsentrasi sedimen dari sungai ini sangat miskin, meskipun silttraps telah disediakan. Pengukuran dieksekusi dalam sungai selama periode penelitian dengan sampling intragrated kedalaman di titik sampling untuk mendeteksi konsentrasi sedimen asupan masing-masing. Konsentrasi sedimen yang tinggi cenderung menyebabkan kekeruhan tinggi. Berdasarkan data konsentrasi sedimen akan mungkin mengembangkan hubungan antara konsentrasi sedimen dan pemberhentian, silttrap tiga yang memungkinkan untuk memanfaatkan hubungannya dengan estimasi konsentrasi sedimen untuk menghitung diendapkan sedimen di setiap silttraps. Untuk menentukan jadwal pembersihan objektif, delapan puluh persen kapasitas silttraps maksimum digunakan untuk menghindari overflow sedimen selama pembersihan. Proses ini mengasumsikan bahwa tiga silttraps kosong.    
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74.000 sedimen akan terjebak di silttraps cibeet dan harus dibersihkan dua kali setahun dalam berbaris September masing-masing. Kanal diperkirakan untuk membersihkan sekitar sekali dalam 6 - 7 tahun; di silttraps Cikarang 82000 sedimen akan terjebak dan harus dibersihkan setidaknya sekali setahun pada bulan mei. Canal juga diperkirakan untuk membersihkan setidaknya sekali dalam waktu 5 - 6 tahun. Keterlambatan pembersihan dari mereka silttraps menyebabkan meluap sedimen woul dan deposito di sepanjang kanal pengumpan cibett dan sepanjang KTB. Selama pengukuran, tiga silttraps itu compelety penuh dengan exept sedimen untuk silttrap bekasi yang pada waktu itu sedang dibersihkan
untuk download bisa klik disini.


 

PENGUMUMAN
REKRUTMEN DAN SELEKSI CALON PEGAWAI TINGKAT SMK/D1 PT INDONESIA POWER TAHUN 2012
 
Kami salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan nasional di Indonesia membutuhkan tenaga kerja lulusan Sekolah Menegah Kejuruan bidang teknik Mesin, Listrik, Elektronika, Kimia dan Sipil yang berdedikasi untuk mengisi posisi sebagai Teknisi Pemeliharaan, Operator Pembangkit, dan Bidang Teknik lainnya dengan kualifikasi dan persyaratan sebagai berikut :
PERSYARATAN UMUM :
1. Laki-laki dan belum menikah.
2. Berusia maksimal 21 tahun (1 Oktober 2012)
3. Pendidikan SMK
(diutamakan SMK 4 th/D1) ; jurusan Mesin, Listrik, Elektronika, Kimia dan Sipil yang terkait     dengan pemeliharaan dan pengoperasian pembangkitan tenaga Listrik.
4. Nilai Ijazah SMK rata-rata 7,5:
    - Nilai Matematika minimal 7,5
    - Nilai mata pelajaran kejuruan 7,5
    - Nilai Bahasa Inggris 7

5. Nilai IPK D1 minimal 2.75
6. Tidak sedang menjalani ikatan Dinas dengan perusahaan/Institusi lain
7. Sehat jasmani dan Rohani : tidak buta warna, bebas narkoba, berkelakuan baik dan tidak memakai zat     terlarang
8. Bersedia ditempatkan di lingkungan kerja Perusahaan di seluruh Indonesia & tidak akan menuntut pindah     tugas
9. Bersedia mengikuti Diklat Prajabatan yang ditetapkan perusahaan
10. Bersedia menjalani Ikatan Kerja selama 5 (lima) tahun sejak mengikuti Diklat Prajabatan
11. Belum Menikah dan bersedia tidak Menikah selama menjalani Diklat Prajabatan

TATA CARA PENGAJUAN LAMARAN :
1. Pengajuan lamaran melalui Website http://erecruitment.indonesiapower.co.id/smk
2. Mengisi formulir lamaran dengan melampirkan :
    a. Fotocopy Ijazah / Sertifikat keahlian jika ada / Surat Keterangan Lulus yang dilegalisir
    b. Fotocopy Akte Kelahiran / Surat Kenal Lahir
    c. Fotocopy KTP yang masih berlaku
    d. Daftar Riwayat Hidup
    e. Pas foto berwarna terbaru ukuran 4x6 cm
    f. Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Dokter Umum serta Surat Keterangan Tidak Buta Warna
    g. Surat keterangan kelakuan baik yang dikeluarkan oleh Kepolisian.
3. Apabila terdapat perbedaan data antara Soft Copy (Online) dan Hard Copy (berkas lamaran)/Berkas Asli     pada saat Verifikasi Dokumen maka pelamar dinyatakan GUGUR dan TIDAK DAPAT melanjutkan ke tahapan     seleksi berikutnya.
4. Keputusan pemanggilan pelamar yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya     merupakan kewenangan PT Indonesia Power dan tidak dapat diganggu gugat.
5. Panitia rekrutmen tidak menerima dan melakukan korespondensi dalam pelaksanaan seleksi rekrutmen     dengan pihak pelamar.

rekayasa pondasi






   2

MODUL 2

DAYA DUKUNG TERZAGHI




1. ANALISA TERZAGHI


Terzaghi (1943) menganalisis daya dukung tanah dengan beberapa anggapan, yaitu:
(1)     Fondasi memanjang tak terhingga.
(2)     Tanah di dasar fondasi homogen.
(3)     Berat tanah di atas dasar fondasi dapat digantikan dengan beban terbagi rata sebesar Po = Df γ, dengan Df adalah kedalaman dasar fondasi dan γ adalah berat volume tanah di atas dasar fondasi.
(4)     Tahanan geser tanah di atas dasar fondasi diabaikan.
(5)     Dasar fondasi kasar.
(6)     Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung spiral logaritmis dan linier.
(7)     Baji tanah yang terbentuk di dasar fondagi dalam kedudukan elastis dan bergerak bersama-sama dengan dasar fondasinya.
(8)     Pertemuan antara, sisi baji dan dasar fondasi membentuk sudut sebesar sudut gesek dalam tanah φ.
(9)  Berlaku prinsip superposi














Gambar 1. a. Pembebanan fondasi dan bentuk bidang geser
                           b.Bentuk keruntuhan dalam analisis kapasitas dukung.
              c. Distribusi tekanan pasif pada permukaan BD

Persamaan umum untuk daya dukung ultimit pada fondasi memanjang

qu  =    cNc  +  poNq   + 0,5γBN γ                               (1)                             

Karena    po = Df.γ maka dapat pula dinyatakan dengan :

                                                qu  =    cNc  +  Df.γNq   + 0,5γBN γ                            (2)

dengan :
qu  = daya dukung ultimit untuk fondasi memanjang
c    = kohesi
Df  = kedalaman fondasi
γ    = berat volume tanah
Po  = Df.γ  = tekanan overburden pada dasar fondasi
Nc, Nq, dan Nγ = faktor daya dukung Terzaghi (gambar 2. dan tabel.1)


Tabel 1. Nilai-nilai kapasitas dukung Terzaghi



Gambar 2.Kurva factor daya dukung Terzaghi (Terzaghi 1943)

Apabila keruntuhan yang terjadi adalah keruntuhan geser lokal, maka :

                                                qu  =    cNc +  poNq   + 0,5γBNγ                              (3)

dengan Nc', Nq', dan Nγ' adalah faktor-faktor daya dukung pada keruntuhan geser lokal, yang nilai-nilainya ditentukan dari Nc', Nq', dan Nγ' pada keruntuhan geser umum dengan mengambil :
                                                                                                      (4)

Dalam persamaan-persamaan daya dukung di atas, terdapat 3 suku persamaan yang cara penerapan dalam hitungannya sebagai berikut :

(1)  Suku persamaan cNc.  Nilai kohesi c yang digunakan adalah kohesi rata-rata tanah,di bawah dasar fondasi.

(2)     Suku persamaan DfγNq . Di sini Dfγ = po, merupakan tekanan overburden atau tekanan vertikal pada dasar fondasi yaitu tekanan akibat dari berat tanah di sekitar fondasi.  Oleh karena itu, berat volume tanah γ yang digunakan untuk menghitung Dfγ adalah berat volume tanah di atas dasar fondasi. Jika di permukaan tanah, terdapat beban terbagi rata qo (lihat Gambar 3), maka persamaan daya dukung ultimit menjadi:

qu  =   cN c+ (Dfy + qo) N q+ 0,5γBNγ,                        (5)                           
atau
qu  =   cNc + (po + qo) Nq+ 0,5γBNγ                                         (6)

(3)   Suku persamaan 0,5γBNγ Pada suku persamaan ini diperlukan nilai berat volume tanah rata-rata   γ  yang terletak di bawah dasar fondasi.

                         
Gambar 3. Jika terdapat beban terbagi rata.


2. PENGARUH BENTUK FONDASI

(i)      Fondasi bujur sangkar:
qu  =    1,3cNc  +  poNq   + 0,4γBN γ                           (7)                        

 (ii)       Fondasi lingkaran:
qu  =    1,3cNc  +  poNq   + 0,3γBN γ                          (8)                    

 (iii)      Fondasi empat persegi panjang:

       qu  =    cNc (1+0,3B/L) +  poNq   + 0,5γBN γ (1-0,2B/L)          (9)                                         

Dengan :
qu  = daya dukung ultimit.
c    = kohesi tanah.
Po = Dfy = tekanan overburden pada dasar fondasi berat volume tanah di mana penggunaan dalam    persamaan di atas harus mempertimbangkan kedudukan muka air tanah.
Df = kedalaman fondasi.
B   = lebar atau diameter fondasi.
L   = panjang fondasi.

Persarnaan daya dukung Terzaghi hanya cocok untuk fondasi dangkal dengan D < B. Pada hitungan daya dukung Terzaghi, kuat geser tanah di atas dasar fondasi diabaikan.  Oleh karena itu, untuk fondasi yang dalam, kesalahan hitungan menjadi besar.

Untuk fondasi dalam yang berbentuk sumuran dengan Df >5B  Terzaghi menyarankan persamaan daya dukung dengan nilai faktor-faktor daya dukung yang sama, hanya faktor gesekan dinding fondasi diperhitungkan.  Persamaan daya dukungnya dinyatakan oleh:


                                                  Pu’ = Pu + Ps                                                            (10) 
                                                        = qu Ap + π Dfs Df                                

dengan:
Pu' =  beban ultimit total untuk fondasi dalam.
Pu  = beban ultimit total untuk fondasi dangkal.
       Ps  = perlawanan gesekan pada dinding fondasi.
       qu  = 1,3cN + poNq +0,3γBNγ, (jika berbentuk lingkaran)
        Ap = luas dasar fondasi.
        D  = B = diameter fondasi.
        fs = faktor gesekan (lihat Tabel.2).

                                   
Gambar 4. Fondasi dalam fengan Df / B  > 5
  
Tabel 2. Faktor gesekan dinding fs Terzaghi (1943)       
           
           














3.PENGARUH AIR TANAH

Berat volume tanah sangat dipengaruhi oleh kadar air dan kedudukan air tanah.  Oleh karena itu, hal tersebut berpengaruh pula pada daya dukungnya.

Gambar 5. Pengaruh muka air tanah pada kapasitas dukung


(1)    jika muka air tanah sangat dalam dibandingkan dengan lebar-fondasinya atau z > B dengan z adalah jarak muka air tanah di bawah dasar fondasi (lihat Gambar 5), nilai γ dalam suku ke-2 dari persamaan daya dukung dipakai γ b atau: γd, demikian pula dalam suku persamaan ke-3 dipakai nilai -berat volume basah (γb) atau kering γd.  Untuk kondisi ini, nilai parameter kuat geser yang digunakan dalam hitungan adalah parameter kuat geser dalam tinjauan tegangan efektif (c'dan (P').

(2)    Bila muka air tanah terletak di atas atau sama dengan dasar fondasinya (Gambar 5b), nilai berat volume yang dipakai dalam suku persamaan harus berat volume efektifnya (γ), karena zona geser yang terletak di bawah fondasi sepenuhnya terendam kondisi ini, nilai po pada suku persamaan
 
(3)    Jika muka air tanah di permukaan atau dw = 0, maka γ pada suku,persamaan ke-2, digantikan, dengan γ'.. Sedang γ pada suku persamaan ke-3 dipakai berat volume, tanah efektif

(4)    jika muka air tanah terletak pada kedalaman z di bawah dasar fondasi (z < B) (Gambar  5c), nilai γ pada suku, persamaan ke-2 digantikan dengan γb bila tanahnya basah, dan arena massa tanah dalam, zo diganti dengan γd bila tanahnya kering.  Karena massa tanah dalam zona geser sebagian terendam air, berat volume tanah yang diterapkan dalam suku ke-3 dari persamaan daya dukung suku ke-3, dapat didekati dengan
  
                                                             γrt  = γ’ + (z / B) (' γb- γ ')                                     (11)

    dengan γrt =  berat volume tanah rata-rata.


Contoh soal :
            Fondasi berbentuk memanjang dengan B =1,6 m dan kedalaman Df = 1,5 m, terletak pada tanah homogeny, dengan :
C = 160 kN/m2 ,φ = 20° , γb =18 kN/m3, γsat =20,81 kN/m3
Ditanyakan :
Pada tinjauan keruntuhan geser umum, berapakan kapasitas dukung ultimit, jika muka air tanah terletak :
  1. pada 4 m dari permukaan tanah
  2. pada kedalaman 0,5 m di bawah dasar fondasi
  3. pada dasar fondasi

b. Pada kasus a.1, berapakah kapasitas dukung ultimit jika ditinjau menurut keruntuhan geser local ?
d.  Jika factor aman F = 3, berapakan tekanan fondasi maksimum agar memenuhi criteria keamanan terhadap keruntuhan kapasitas dukung (dianggap keruntuhan geser umum)

           


Sumber :
Hardiyatmo, Hary Christady, Teknik Fondasi I, Edisi ke 2, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta  2002.