Pages

Selasa, 26 September 2017

Ilmu Bahan Banguan Cat



BAB 1
PENDAHULUAN


1. LATAR BELAKANG

Pengetahuan ilmu bahan bangunan merupakan pengetahuan penunjang yang sangat penting terutama bagi meraka yang bekerja di dalam bidang pembangaunan fisik dimana baik secara langsung maupun tidak langsung mereka berhubungan dengan bahan bangunan, dan menggunakan bahan bangunan tersebut. Di mulai pada tahapan pertama suatu proses pembangunan kita yang sudah dituntut untuk mengenal bahan bangunan.
Pada tahap perencanaan kita sudah harus dapat menentukan dan memutuskan bahan bangunan yang kita gunakan fdi dalam proses pembangunan selanjutnya. Jadi ilmu bahan bangunan kiranya merupakan pengetahuan bagi semua yang berpatisipasi di dalam proses pembangunan fisik maupun perancang maupun pelaksana. Bagi perancang maupun pelaksana dituntut pengetahuan ilmi bahan bangunan yang menyangkut macam-macamnya, sifat-sifatnya, bahan dasar, cara memproduksi, penggunaan di dalam kontruksi bangunan, bentuk-bentuk yang diperdagangakan dan cara penyimpanan dan lain-lain.
Dalam hal ini penulis membahas tentang bahan bangunan yaitu CAT.
Dalam penGaruh globalisasi yang terciptanya alat-alat modern menimbulkan persaingan yang semakain meningkat.banyaknya macam-macam cat dan banyaknya merk-merk yang ada dipasaran. Memudahkan kita memilih warna serta kwalitas terbaik.
            Mata kuliah ilmu bahan bangunan ini salah satu yang memberikan kita pengetahuan tentang unsure dari suatu cat. Kita dapat mengetahui tentang bahan dasar cat dan tahu syarat cat yang digunakan. Kita juga dapat mengetahui jenis-jenis cat yang ada dalam perdagangan.selain itu kita juga dapat memeriksa mutu dari suatu cat. Kita mengetahui cara menyimpan dan menggunakan sesuai fungsi dari cat tersebut.
            Jika kita dapat mengetahui semua pengetahuan yang tercantum di atas maka kita mudah untuk mencari kualitas yang terbaik dan warna yang terbaik untuk sebuah bangunan dan mendapatkan harg yang ekonomis.

2. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari kami mengangkat bahan bangunan cat. Dalam makalah ini kami menjelaskan apa pengertian cat, bahan dasar, jenis cat serta fungsinya agar pembaca serta penulis dapat menetahui tantang cat. Dan dapat memilih cat yang kwalitasnya baik yang sesuai dengan fungsi cat itu sendiri.
3.  RUMUSAN MASALAH.
Rumusan masalah adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa dan bagaimana masalah yang ditulis. Sesuai dengan judul makalah ini, yaitu ilmu bahan bangunan  “ CAT ”
  1. apa pengertian cat ?
  2. apakah fungsi dan tujuan pengecatan ?
  3. apakah syarat –syarat car yang baik digunakan?
  4. apa susunan yang terkandung di dalam cat?
  5. bagaimana pembagian dari jenis cat?
  6. apa bahan bahan baku secara garis basar pembuatan cat?
  7. apa bahan dasar yang dipakai dalam pembuatan cat?
  8. bagaimana proses pembuatan cat serta bagaimana memeriksa mutu suatu cat?
  9. pembagian jenis-jenis cat sesai fungsi dan bahan cat?
  10. mengetahui cat yang ada di dalam perdagangan.
  11. bagaimana menggunakan cat sesuai keadaan suatu bangunan?
4. METODOLOGI PENELITIAN
Metode adalah suatu cara yang digunakan dalam mengerjakan sesuatu. Sedangkan Penelitian adalah seperangkat usaha yang terorganisasi untuk mengetahui, mengkaji, dan mengambil fungsi dari sesuatu yang menjadi objek penelitian, yang sistimatis, terarah, dan mempunyai tujuan. Jadi metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan, mengetahui, mengkaji, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu hal yang menjadi objek penelitian .Dalam melakukan sesuatu penelitian, ada beberapa metode yang dapat dilakukan yaitu observasi, wawancara, metode study perpustakaan, analisis media massa ataupun melalui pembagian angket. Adapun metode yang kami gunakan dalam menyusun makalah ini adalah :
Analisis Media Massa
Teknik analisa media massa termasuk metode pengumpulan data sekunder, yang dilakukan dengan menganalisis media massa yang memuat uraian dan data-data yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Misalnya : Surat Kabar, majalah, dan sebagainya.
Metode Study Kepustakaan
Metode Study kepustakaan juga termasuk metode pengumpulan data sekunder dan hampir sama dengan teknik analisis media massa. Melalui metode ini kita dapat memperoleh data melalui buku-buku kepustakaan, karya-karya tulisan arsip-arsip, dan sebagainya. Karena metode pengumpulan data yang kami gunakan adalah metode study perpustakaan dan analisa media massa, maka data-data yang terdapat dalam makalah ini termasuk jenis data SEKUNDER, yang diperoleh dari buku-buku, perpustakaan, majalah, surat kabar, dan semacamnya. Meskipun dalam makalah ini terdapat data yang berbentuk angka, tetapi data-data tersebut tidak termasuk data primer, karena angka tersebut kami peroleh dari buku-buku perpustakaan dan media massa yang kami jadikan sumber pengambilan data.






BAB 2
PEMBAHASAN


1. CAT

CAT adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan.

2. Tujuan dan fungsi pengeatan

Tujuan dan fungsi pengeatan bend dapat dikemukakan sebagai berikut
-      Untuk memberikan warna yang indah dan menarik
-      Melindungi dan menjaga agar benda tidak rusak
-      Melindungi struktur dari pengaruh negatif alam dan cuaca
-      Menambah ketahanan konstruksi dari pengaruh panas seperti kebakaran.

3. Syarat – syarat Cat

Sebagai bahan bangunan cat harus memenuhi beberapa syarat di dalam penggunaannya
-      Cat harus dapat kering dalam waktu maximal 30 jam.
-      Pengecatan harus dapat menghasilkan lapisan yang lengket, rata, kenyal, melekat dengann baik, tidak menyerap debu, dan harus melekat dan menutup dengan baik benda yang dicat

4. Susunan Cat

Cat dibuat dari macam-macam bahan dasar.pada dasarnya bahan dasar dicampur /diaduk dengan perbandingan tertentu dan bermacam-macam tujuan. Beberapa macam bahan dasar yang digunakan untuk membuat cat adalah
-      Bahan pewarna ( pigment ) yaitu bahan-bahan yang memberi warna – warna khusus pada cat
-      Bahan pengikat yaitu bahan campuran yang memberikan fungsi sebagai pengikat pada campuran cat
-      Bahan pelarut yang berfungsi untuk melarutkan campuran-campuran yang digunakan
-      Bahan pengencer yaitu bahan campuran yang dalam pembuatan cat yang berfungsi untuk mengencerkan cat
-      Bahan pelunak bahan yang berfungsi untuk melunakan campuran pada cat
-      Bahan pengisi yaitu bahan tambahan dalam campuran cat yang pada dasarnya tidak mempunyai fungsi selain memperbesar volume
-      Bahan sikatif yang mempunyai fungsi agar cat mudah mangalami proses mengeras di dalam penggunaannya.

5. Pembagian Jenis – Jenis Cat
-      Bahan pengikat : cat minyak dan cat air
-      Berdasarkan daya tutupnya dibagi menjadi cat kilap dan cat kusam
-      Berdasarkan pemakainya cat dibagi
            a. Cat penutup ( dempul )
            b. Plamir
            c. Cat dasar
            d. Cat pewarna yang dapat dibedakan
                menjadi zat pewarna untuk bidang di
                luar dan dalam bangunan




6. BAHAN BAKU CAT SECARA GARIS BESAR

1.Vehicle 
komponen pokok dalam cat yang berfungsi untuk menghasilkan hardness, flexibility dan pembentukan lapisan.

2. Solvent 
berfungsi untuk mengencerkan cat sebelum di aplikasikan ke barang.

3. Pigment 
berfungai sebagai pewarna dan menciptakan daya tutup cat.
           
4. Additive 
bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di aplikasikan dan hasilnya sesuai dengan keinginan.

7. BAHAN DASAR
7.1. Pewarna
  1. Bahan pewarna putih
    1. putih timbale ( white lead )
    2. putih alam ( putih kapur dan kaolin )
  2. Bahan pewarna  merah
    1. meni timbale
    2. vermiljun
    3. merah milibdat
  3. Bahan pewarna hijau
    1. hijau chromat
    2. hijau Bremen
    3. hijau chrom
    4. hijauschweinfurt
  4. Bahan pewarna biru
    1. biru berlin
    2. biru ultramarine
    3. biru kobal
  5. Bahan pewarna kuning
    1. kuning chromat
    2. kuning seng
    3. kuning cadmium
    4. pewarna kuning alam
  6. Bahan pewarna hitam
    1. hitam karbon
    2. hitam tulang
    3. hitam mineral
    4. hitam pond

7.2. Bahan Pengikat
Bahan pengika berfungsi untuk mengikat bahan-bahan campuran maupun terhadap benda yang di cat. Sifat bahan pengikat  adalah

  1. bahan pewarna haru tersebar secara merata dalam bahan pengikat
  2. bahan pengikat harus dapat menghubungkan butir-butir bahan pewarna satu dengan lainnya dengan baiknya
  3. campuran bahan pengikat dan bahan pewarna harus dapat melekat dengan baik apabila diulaskan pada suatu permukaan benda campuran.
  4. .setelah diulaskan pada permukaan bahan pengikat dan pewarna harus dapat mongering dam membentuk lapisan padat dengan syarat tidak mudah luntur atau terhapus bila digosok.
Berdasarkan sifat mengeringnya maka bahan pengikat dibedakan menjadi
  1. bahan pengikat mongering dikarenakan proses kimia
  2. bahan pengikat mongering dikarenakan proses fisika dan kimia
contoh minyak yang digunakan:
  1. minyak lena mentah
  2. minyak lena matang
  3. minyak teguh
  4. minyak lena yang diputihkan
  5. minyak lena yang dibersihkan
  6. minyak thung
  7. minyak jarak dihidrat
7.3. Bahan Pelarut atau Bahan Pengencer

            Suatu zat cair dapat berfungsi sebagai bahan pelarut atau sebagai bahan pengencer. Bila zat cair dapat melarutkan zat padat maka disebut pelarut tetap bila zat cair dapat mengencerkan larutanya dalam pelarut yang lain maka disebut bahan pengencer.

1. Terpentin

            Berasal dari getah pohon pinus, sebagai hasil tambahan pada pembuatan kolofonium. Warnanya jernih, mudah menguap, mudah terbakar, titik didih 150-180 c

2. Terpin ( white sspirit. Mineral spirit, solvent naptha )

            Berasal dari minyak bbumi, merupakan hasil sulingan minyak tanah, fraksi 135-180c, sebagai pengganti terpentin, harganya sangat murah bila dibandingkan dengan harga terpenten.
3. Jenis - jenis lainya.
           
  1. BENSOL : pelarut yang baik, dipakai melarutkan derivate selulosa
  2. TULUOL : dapat dicampur dengan segala pelarut dan sebagai pelarut yang baik
  3. XYLENA : sebagai bahan pengencer
  4. ALKOHOL : etil alcohol, spertus, butyl alcohol
  5. ESTER-ESTER : metal asetat, etil asetat dan butyl asetat.

7.4. Bahan - bahan pelunak

            Bahan pelunak dapat berupa zat padat atau zat cair yang ditambahkan untuk memperbaiki kekenyalan. Umumnya bahan pelunak ini adalah zat cair yang mempunyai titik didih yang tinggi dan tidak mudah menguap.
Contohnya : kamper,dibuntil phtholat.
                   : minyak jarak, tricesil fosfat

7.5. Bahan - bahan pengisi ( extender )
           
Bahan-bahan pengisi adalah bahan-bahan yang tidak reaktif, tidak berwarna, umumnya transparan di pakai mempermudah warna.umpama
  1. putih tentan biasanya ditambah 75 % bariam sulfat sebagai extender.
  2. Pada meni besi biasanyadicampur kalsium sulfat sebagai extender.
  3. Extender yang murah adalah putih kapur dan kaolin

7.6. Bahan - bahan pengering ( sikatif )

            Bahan pengering adalah garam logam ( metallic salts ) atau larutannya yang bila ditambahkan ke dalam cat akan mempercepat pengeringannya. Bila minyak cat ( oil paint ) tidak diberi sikatif maka biasanya cat tersebut terlambat mongering. Dengan demikian debu yang berasal dari udara akan melekat pada lapisan cat tersebut dan pada waktu lapisan mongering, lapisannya kelihatan kotor sekali.
            Bahan sikatif yang diperlukan tergantung dari :
  1. jenis minyak mongering yang dipakai.
  2. Jenis sikatif yang dipakai
            Bila cat terlalu banyak mengandung sikatif, pengeringannya justru diperlambat dan lapisan mudah retak.
            Sikatif umumnya aadalah garam-garam timbale, kobal dan mangaan seperti timbale naftenat, kobal naftenat, timbale oleat, kobal oleat dan sebagainya.
   

8. PROSES PEMBUATAN CAT  DAN PEMERIKSAAN MUTU CAT

Pada dasarnya pembuatan cat yaitu mencapur bahan-bahan dasarya. Bahan pewarna dicampur dengan bahan pengikat dan dilarutkan pada bahan pelarut.untuk memperbaiki kekenyalannya, maka ditambah bahan pelunak, untuk memperendah harga ditambah bahan pengisi yang tidak mengubah mutu. Agar dapat cepat kering ditambah sikatif akhirnya kesemuanya bahan itu dicampur hingga homogen. Jika kurang encer dapat ditambah bahan pengencer.


Pemeriksaan Mutu Cat
Cat yang baik adalah cat yang setelah dipakai :

1. Tidak menimbulkan pecah – pecah
2. Warnaya tidak luntur
3. Harus kering max 30 jam
4. Menghasilkan lapisan cat yang lengket
5. Bila diulaskan dapat menutup dengan rata
6. Kenyal
7. Melekat yang baik
8. Tidak menyerap debu
9. Menutup dengan baik
10. Tahan terhadap iklim

9. JENIS-JENIS CAT
9.1 Berdasarkan Bahan Pengikat
9.1.1 Cat Minyak Paralin
 - SPESIFIKASI :
            1. mengkilap
            2. pengaturan sangat baik, bebes dari garis-garis kuas.
            3. kering dalamwaktu 2-4 jam
            4. mengeras dalam waktu 24 jam
            5. daya tutup cukup baik
            6. daya lekat biak sekali
            7. tahan luar dan dalam
            8. warna satu dan lain dapat dicampur.
            9. bila terlalu kental dapa ditambah bahan pengencer cat ( tenner )
           
9.1.2 Cat Air
- SPESIFIKASI :
            1. tidak mengkilap
            2. tahan terhadap asam dan basa lemah
            3. kering dalamwaktu 15-20 menit
            4. pemakaian 5-6 m2 /kg cat
            5. dapat dicuci dengan air atau air sabun
            6. dapat diencerkan dengan air 15 – 20 %
            7. tahan  cuaca luar dan dalam
            8. warna satu dan lain dapat dicampur.
9.2 Berdasarkan daya tutupnya

9.2.1 Cat Kilap
 PERNIS ( VARNISH )
A.    SPIRIT TYPE VARNISH
Terdiri dari harsa yang dilarutkan dalam zat pelarut yang mudah menguap.jenis ini agak rapuh dan kurang tahan lama.
B.     OIL RESIN VARNISH
Terdiri dari harsa yang dilarutkan dalam minyak mongering.pelarutnya lengket dan kentaldan diencerkan dengan bahan pengencer serta untuk mempercepat pengeringan ditambah sikatif.

OIL RESIN VARNISH dibagi menjadi dalam :
1.pernis gemuk, lebih banyak minyak mongering dari pada harsanya ( baik   untuk pekerjaan luar )
2.pernis setengah gemuk banyak harsa dan banyak juga minyak mongering ( baik untuk pekerjaan dalam )
3.pernis khusus mengandung banyak harsa dari pada minya mongering ( dapat untuk pekerjaan dalam )

9.2.2 Cat kusam
            Duco-Fik
Duco-fik merupakan cat pebutup buram yang baik sekali untuk melindungi tembok luar dan dalam maupun betonan terhadap matahari hujan,debu dan lumut.selain tembok juga bias digunakan untuk kayu, etrnit, besi, dan genteng.
- SPESIFIKASI :
            1. cepat mengering
            2. tahan  cuaca luar dan dalam
            3. daya tutup 5-6 m2/kg cat
            4. berat jenis 1,2.
            5. tahan terhadap alkali lemah
            6. daya lekat baik sekali untuk beton sehingga mudah mengadakan cat ulangan
            7. dapat menggunakan alat-alat kwas, rol atau semprotan
            8. menggunakan pengencer W.A atau terpenten

9..3 Berdasarkan Pemakaianya
9.3.1 Dempul
            Dempul dapat dipakai dn merekat pada kayu yang belum dicat sehingga kayu lebih dahulu dicat satu kali saja sebelum di dempul. Dempul dibuat dari kapur lukis dengan lijnilic, yang diadukan sehingga menjadi adonan sedikit putih timah.pengeringan dempul sangat cepat sehingga satu hari lamanya sudah dicat.Dempul yang sangat terkenal untuk jendela dan besi yang diperdagangkan adalah antaranya yang disebut stoptara
9.3.2 Plamur
            Plamur adalah sebagai bubur yang dipakai sebagai lapisan yang tipis di atas kayu yang akan dicat. Kemudian kayu sesudah itu dirempelas dan  diberi pencahayaan untuk pekerjaan cat lagi. Plamur didapat dari campuran putih lemas dengan tepung kapur tipis.
9.3.3 Lilin ( was )
            Lilin adalah suatu benda yang gemuk, terdapat pada sarang madu tawon yang dibersihkan lalu dilebur. Lilin adalah berwarna kuning dan berbau madu dan mempunyai berat jenis daro 0,96 – 0,97 di dalam minya terpentin haru dapat serta di dala air panas juga dengan tidak ada endapan yang ketinggalan. Lilin diperdagangan terdapat bentuk sebagai bulatan roda ( silinder )

9.3.4 Cat Dasar
         a. Cat dasar untuk kayu

            1. loodmenie ( meni timbal )
            Spesifikasi
                        1.warna orange
                        2.kering dalam waktu 2 jam
                        3.dapat menahan lapuk
                        4.daya lekat baik

            2. cat dasar syntheis untuk kayu
            Spesifikasi
                        1.warna putih
                        2.kering dalam waktu 15 – 20 menit
                        3.pemakaian 10 – 15 m2 / kg
                        4.daya lekat baik

          b. Cat dasar untuk logam

            1. yzermenie
            Spesifikasi
                        1.warna merah cokelat
                        2.kering dalam waktu 1 - 2 jam
                        3.cat tahan karat
                        4.daya lekat cukup baik

            2. cat dasar syntheis untuk logam ( zinkchromat )
           
Spesifikasi
                        1.warna kuning
                        2.kering dalam waktu 30 menit
                        3.pemakaian 10 – 15 m2 / kg
                        4.daya lekat baik

         c. Jenis cat istimewa.

            1.cat yang tahan terhadap panas tinggi dan hawa segar dingin
            2.cat tahan api
            3.cat taha asam




10. BENTUK – BENTUK DALAM PERDAGANGAN
            Dalam perdagangan cat dijual dalam bentuk kalengan, di di luar kaleng tercantum merk dan pabrik yang mengeluarkan. Untuk kayu dan besi, berat cat dalam kelengan 1 ons, 2 ons, ½ kg, 1 kg, 2 kg.
            Untuk cat tembok 1 kg, 2 kg dan 5 kg dan antara cat yang satu dan yang lain dapat dicampur untuk memperoleh warna yang dikehendaki.

11. PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN
11.1 Penyimpanan
            Cat dalam perdagangan cat sebenarnya telah diberi zat-zat pengawet yang penting hharus diperhatikan yaitu kaleng tertutup rapat agar minyak, bahan pelarut tidak menguap sehingga cat tidak mengeras

11.2 Penggunaan
Penggunaan dapat dibagi menjadi
  1. cara pemakaian untuk tembok
  2. cara pemakaian untuk kayu
  3. cara pemakaian untuk logam

11.2.1 cara pemakaian untuk tembok
A. untuk tembok baru
B. untuk tembok lama

A. tembok baru
  1. tembok baru yang akan di cat harus dijaga agar sudah kering, sebelum pengecatan dimulai
  2. haluskan tembok dengan ampelas besi.
  3. apabila tembok ada yang masih basah, lapiskan sau lapisan vernis, tunggu sampai kering
  4. lapiskan plamur dengan menggunakan pisau plamur tunggu sampai kering
  5. haluskan tembok dengan ampelas besi yang halus
  6. lapiskan beberapa lapis cat tembok


B. Tembok lama
  1. hilangkan sebagaian besar cat tembok yang lama, dengan dikerok atau diampelas dengan kawat nyamu/baja.
  2. bersihkan tembok dengan air, tunggu sampai kering.
  3. lapiskam plamur dengan menggunakan pisau plamur untuk meratakam, tunggu sampai kering.
  4. haluskan tembok dengan ampelas besi yang halus.
  5. lapiskan beberapa lapis cat tembok.

11.2.2 cara pemakaian untuk kayu
A. kayu yang belumpernah di cat
B. kayu yang pernah di cat

a. kayu yang blum pernah di cat
  1. ampelas kayu yang akan dicat smpai halus
  2. ulaskan dengan kwas, satu lapis vernis agar asam dammar tidak keluar dari dalm kayu.
  3. ulaskan dengan kwas cat dasar pada kayu.
  4. tutup lubang besar dengan dempul dan lobang pori-pori dengan plamur tunggu sampai kering.
  5. ampelas kayu sampai halus, jika masih ada lubang ulangi plamur dan dempul pada kayu.
  6. ulaskan beberapa lapis cat pewarna.sebelum lapisan pertama kering jangan dilapisi.

b. untuk kayu yang pernah di cat
  1. apabila lapisan cat yang lama  sudah pecah maka kerok dan  ampelas sampai halus
  2. apabila lapisan lama tidak pecah maka cukup di ampelas lapisan cat lama sebagian besar hilang.
  3. lapiskan satu lapisan cat dasar dan setelah kering di ampelas lagi.
  4. ulaskan beberapa lapis cat pewarna.



11.2.3 Cara untuk pemakaian logam

  1. bersihkan logam dari kotoran minyak, gemuk, karat, sampai bersih, cuci dengan pengencer cat.
  2. lapiskan cat dasar merah cokelat tunggu sampai kering
  3. ratakan bagian loga dengan plamur sintetis
  4. setelah diplamur kering, ampelas sampai halus dengan ampelas  besi 280 atau 320
  5. lapiskan beberapa lapisan cat pewarna.

12. MACAM-MACAM PENGERINGAN CAT

12.1. Secara Fisika 
yaitu adanya reaksi fisika yang berupa penguapan thinner yang berada dalam campuran cat. Bila semua thinner yang ada di dalam campuran itu sudah menguap maka cat itu kering. Contoh ; Pengeringan untuk cat NC dan Alkyd.

12.2. Secara kimia 
            yaitu adanya reaksi kimia antara dua benda yang berlainan jenis. Contoh ; Pengeringan melamine dan PU setelah bereaksi dengan hardener.

12.3. Secara Radiasi 
            pada cat UV bisa kering setelah kena radiasi dari lampu UV (Ultra Violet) yang ada dalam mesin UV.




BAB 3
PENUTUP


1. KESIMPULAN

  1. Cat  adalah istilah umum yang digunakan untuk suatyu produk yang berfungsi melindungi dan memberi warna pada suatu obyek
  2. Susunan cat terdiri dari Bahan pewarna ( pigment ), Bahan pengikat, Bahan pelarut, Bahan pengencer, Bahan pelunak bahan dan Bahan pengisi.
c.   Pada dasarnya pembuatan cat yaitu mencapur bahan-bahan dasarya. Bahan pewarna dicampur dengan bahan pengikat dan dilarutkan pada bahan pelarut.untuk memperbaiki kekenyalannya, maka ditambah bahan pelunak, untuk memperendah harga ditambah bahan pengisi yang tidak mengubah mutu. Agar dapat cepat kering ditambah sikatif akhirnya kesemuanya bahan itu dicampur hingga homogen. Jika kurang encer dapat ditambah bahan pengencer.
d.   Cat mempunyai 3 macam pengeringan yaitu secara fisika, kimia dan radiasi

2. SARAN
            Pada dasarnya cat berfungsi melindungi terhadap cuaca, pengaruh biologi, kimia, tekanan mekanis dam memberikan keindahan pada suatu obyek. Jadi pengguna harus dapat memilih cat sesuai fungsinya dan bisa mengkombinasikan suatu warna cat yang dapat memberikan keindahan pada suatu obyek tertentu. Pengguna dapat memilkih cat yang kwalitasnya baik dan ekonomis dalam setiap merk cat sesuai dengan fungsi cat.


DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.org/cat.com
Ilmu Bahan Bangunan 2
 Oleh:  Ir. Paul H. Pendelaki.
            Ir. Suryono Dipl. H.E.
            Departemen pendidikan dan kebudayaan
            Direktorat pendidikan menegah kejuruan