BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pengetahuan ilmu bahan bangunan merupakan pengetahuan
penunjang yang sangat penting terutama bagi meraka yang bekerja di dalam bidang
pembangaunan fisik dimana baik secara langsung maupun tidak langsung mereka
berhubungan dengan bahan bangunan, dan menggunakan bahan bangunan tersebut. Di
mulai pada tahapan pertama suatu proses pembangunan kita yang sudah dituntut
untuk mengenal bahan bangunan.
Pada tahap perencanaan kita sudah harus dapat menentukan
dan memutuskan bahan bangunan yang kita gunakan fdi dalam proses pembangunan
selanjutnya. Jadi ilmu bahan bangunan kiranya merupakan pengetahuan bagi semua
yang berpatisipasi di dalam proses pembangunan fisik maupun perancang maupun
pelaksana. Bagi perancang maupun pelaksana dituntut pengetahuan ilmi bahan
bangunan yang menyangkut macam-macamnya, sifat-sifatnya, bahan dasar, cara
memproduksi, penggunaan di dalam kontruksi bangunan, bentuk-bentuk yang
diperdagangakan dan cara penyimpanan dan lain-lain.
Dalam hal ini penulis membahas tentang bahan bangunan
yaitu CAT.
Dalam penGaruh globalisasi yang terciptanya alat-alat modern
menimbulkan persaingan yang semakain meningkat.banyaknya macam-macam cat dan
banyaknya merk-merk yang ada dipasaran. Memudahkan kita memilih warna serta kwalitas
terbaik.
Mata kuliah ilmu
bahan bangunan ini salah satu yang memberikan kita pengetahuan tentang unsure
dari suatu cat. Kita dapat mengetahui tentang bahan dasar cat dan tahu syarat
cat yang digunakan. Kita juga dapat mengetahui jenis-jenis cat yang ada dalam
perdagangan.selain itu kita juga dapat memeriksa mutu dari suatu cat. Kita
mengetahui cara menyimpan dan menggunakan sesuai fungsi dari cat tersebut.
Jika kita dapat
mengetahui semua pengetahuan yang tercantum di atas maka kita mudah untuk mencari
kualitas yang terbaik dan warna yang terbaik untuk sebuah bangunan dan
mendapatkan harg yang ekonomis.
2. TUJUAN
PENULISAN
Adapun tujuan
dari kami mengangkat bahan bangunan cat. Dalam makalah ini kami menjelaskan apa
pengertian cat, bahan dasar, jenis cat serta fungsinya agar pembaca serta
penulis dapat menetahui tantang cat. Dan dapat memilih cat yang kwalitasnya
baik yang sesuai dengan fungsi cat itu sendiri.
3. RUMUSAN MASALAH.
Rumusan masalah
adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa dan bagaimana masalah yang ditulis.
Sesuai dengan judul makalah ini, yaitu ilmu bahan bangunan “ CAT ”
- apa pengertian cat ?
- apakah fungsi dan tujuan pengecatan ?
- apakah syarat –syarat car yang baik digunakan?
- apa susunan yang terkandung di dalam cat?
- bagaimana pembagian dari jenis cat?
- apa bahan bahan baku secara garis basar pembuatan cat?
- apa bahan dasar yang dipakai dalam pembuatan cat?
- bagaimana proses pembuatan cat serta bagaimana memeriksa mutu suatu cat?
- pembagian jenis-jenis cat sesai fungsi dan bahan cat?
- mengetahui cat yang ada di dalam perdagangan.
- bagaimana menggunakan cat sesuai keadaan suatu bangunan?
4.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode adalah suatu cara yang digunakan dalam mengerjakan sesuatu.
Sedangkan Penelitian adalah seperangkat usaha yang terorganisasi untuk
mengetahui, mengkaji, dan mengambil fungsi dari sesuatu yang menjadi objek
penelitian, yang sistimatis, terarah, dan mempunyai tujuan. Jadi metode
penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan, mengetahui,
mengkaji, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu hal yang menjadi objek
penelitian .Dalam melakukan sesuatu penelitian, ada beberapa metode yang dapat
dilakukan yaitu observasi, wawancara, metode study perpustakaan, analisis media
massa ataupun melalui pembagian angket. Adapun metode yang kami gunakan dalam
menyusun makalah ini adalah :
Analisis
Media Massa
Teknik analisa media massa termasuk
metode pengumpulan data sekunder, yang dilakukan dengan menganalisis media massa yang memuat uraian
dan data-data yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Misalnya : Surat Kabar, majalah, dan
sebagainya.
Metode
Study Kepustakaan
Metode Study kepustakaan juga termasuk metode pengumpulan data
sekunder dan hampir sama dengan teknik analisis media massa. Melalui metode ini kita dapat
memperoleh data melalui buku-buku kepustakaan, karya-karya tulisan arsip-arsip,
dan sebagainya. Karena metode pengumpulan data yang kami gunakan adalah metode
study perpustakaan dan analisa media massa, maka data-data yang terdapat dalam
makalah ini termasuk jenis data SEKUNDER, yang diperoleh dari buku-buku,
perpustakaan, majalah, surat kabar, dan semacamnya. Meskipun dalam makalah ini
terdapat data yang berbentuk angka, tetapi data-data tersebut tidak termasuk
data primer, karena angka tersebut kami peroleh dari buku-buku perpustakaan dan
media massa
yang kami jadikan sumber pengambilan data.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. CAT
CAT adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga
produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan
lapisan.
2. Tujuan dan fungsi pengeatan
Tujuan dan fungsi
pengeatan bend dapat dikemukakan sebagai berikut
-
Untuk memberikan warna yang
indah dan menarik
-
Melindungi dan menjaga agar
benda tidak rusak
-
Melindungi struktur dari
pengaruh negatif alam dan cuaca
-
Menambah ketahanan konstruksi
dari pengaruh panas seperti kebakaran.
3. Syarat – syarat Cat
Sebagai bahan bangunan
cat harus memenuhi beberapa syarat di dalam penggunaannya
-
Cat harus dapat kering dalam
waktu maximal 30 jam.
-
Pengecatan harus dapat
menghasilkan lapisan yang lengket, rata, kenyal, melekat dengann baik, tidak
menyerap debu, dan harus melekat dan menutup dengan baik benda yang dicat
4. Susunan Cat
Cat dibuat dari
macam-macam bahan dasar.pada dasarnya bahan dasar dicampur /diaduk dengan
perbandingan tertentu dan bermacam-macam tujuan. Beberapa macam bahan dasar
yang digunakan untuk membuat cat adalah
-
Bahan pewarna ( pigment ) yaitu
bahan-bahan yang memberi warna – warna khusus pada cat
-
Bahan pengikat yaitu bahan
campuran yang memberikan fungsi sebagai pengikat pada campuran cat
-
Bahan pelarut yang berfungsi
untuk melarutkan campuran-campuran yang digunakan
-
Bahan pengencer yaitu bahan campuran
yang dalam pembuatan cat yang berfungsi untuk mengencerkan cat
-
Bahan pelunak bahan yang
berfungsi untuk melunakan campuran pada cat
-
Bahan pengisi yaitu bahan
tambahan dalam campuran cat yang pada dasarnya tidak mempunyai fungsi selain
memperbesar volume
-
Bahan sikatif yang mempunyai
fungsi agar cat mudah mangalami proses mengeras di dalam penggunaannya.
5. Pembagian Jenis – Jenis Cat
-
Bahan pengikat : cat minyak dan
cat air
-
Berdasarkan daya tutupnya
dibagi menjadi cat kilap dan cat kusam
-
Berdasarkan pemakainya cat
dibagi
a. Cat penutup (
dempul )
b. Plamir
c. Cat dasar
d. Cat pewarna yang
dapat dibedakan
menjadi zat pewarna untuk bidang di
luar dan dalam bangunan
6. BAHAN BAKU CAT SECARA
GARIS BESAR
1.Vehicle
komponen pokok dalam cat yang berfungsi untuk
menghasilkan hardness, flexibility dan pembentukan lapisan.
2. Solvent
berfungsi untuk mengencerkan cat sebelum di
aplikasikan ke barang.
3. Pigment
berfungai sebagai pewarna dan menciptakan daya tutup
cat.
4. Additive
bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di aplikasikan
dan hasilnya sesuai dengan keinginan.
7. BAHAN DASAR
7.1. Pewarna
- Bahan pewarna putih
- putih timbale ( white lead )
- putih alam ( putih kapur dan kaolin )
- Bahan pewarna merah
- meni timbale
- vermiljun
- merah milibdat
- Bahan pewarna hijau
- hijau chromat
- hijau Bremen
- hijau chrom
- hijauschweinfurt
- Bahan pewarna biru
- biru berlin
- biru ultramarine
- biru kobal
- Bahan pewarna kuning
- kuning chromat
- kuning seng
- kuning cadmium
- pewarna kuning alam
- Bahan pewarna hitam
- hitam karbon
- hitam tulang
- hitam mineral
- hitam pond
7.2. Bahan
Pengikat
Bahan pengika berfungsi untuk mengikat bahan-bahan
campuran maupun terhadap benda yang di cat. Sifat bahan pengikat adalah
- bahan pewarna haru tersebar secara merata dalam bahan pengikat
- bahan pengikat harus dapat menghubungkan butir-butir bahan pewarna satu dengan lainnya dengan baiknya
- campuran bahan pengikat dan bahan pewarna harus dapat melekat dengan baik apabila diulaskan pada suatu permukaan benda campuran.
- .setelah diulaskan pada permukaan bahan pengikat dan pewarna harus dapat mongering dam membentuk lapisan padat dengan syarat tidak mudah luntur atau terhapus bila digosok.
Berdasarkan sifat mengeringnya maka
bahan pengikat dibedakan menjadi
- bahan pengikat mongering dikarenakan proses kimia
- bahan pengikat mongering dikarenakan proses fisika dan kimia
contoh minyak yang digunakan:
- minyak lena mentah
- minyak lena matang
- minyak teguh
- minyak lena yang diputihkan
- minyak lena yang dibersihkan
- minyak thung
- minyak jarak dihidrat
7.3. Bahan
Pelarut atau Bahan Pengencer
Suatu zat cair
dapat berfungsi sebagai bahan pelarut atau sebagai bahan pengencer. Bila zat
cair dapat melarutkan zat padat maka disebut pelarut tetap bila zat cair dapat
mengencerkan larutanya dalam pelarut yang lain maka disebut bahan pengencer.
1. Terpentin
Berasal dari getah
pohon pinus, sebagai hasil tambahan pada pembuatan kolofonium. Warnanya jernih,
mudah menguap, mudah terbakar, titik didih 150-180 c
2. Terpin ( white sspirit.
Mineral spirit, solvent naptha )
Berasal dari minyak
bbumi, merupakan hasil sulingan minyak tanah, fraksi 135-180c, sebagai
pengganti terpentin, harganya sangat murah bila dibandingkan dengan harga
terpenten.
3. Jenis - jenis lainya.
- BENSOL : pelarut yang baik, dipakai melarutkan derivate selulosa
- TULUOL : dapat dicampur dengan segala pelarut dan sebagai pelarut yang baik
- XYLENA : sebagai bahan pengencer
- ALKOHOL : etil alcohol, spertus, butyl alcohol
- ESTER-ESTER : metal asetat, etil asetat dan butyl asetat.
7.4. Bahan - bahan
pelunak
Bahan pelunak dapat
berupa zat padat atau zat cair yang ditambahkan untuk memperbaiki kekenyalan.
Umumnya bahan pelunak ini adalah zat cair yang mempunyai titik didih yang
tinggi dan tidak mudah menguap.
Contohnya : kamper,dibuntil phtholat.
: minyak jarak, tricesil fosfat
7.5. Bahan - bahan
pengisi ( extender )
Bahan-bahan pengisi adalah bahan-bahan yang tidak
reaktif, tidak berwarna, umumnya transparan di pakai mempermudah warna.umpama
- putih tentan biasanya ditambah 75 % bariam sulfat sebagai extender.
- Pada meni besi biasanyadicampur kalsium sulfat sebagai extender.
- Extender yang murah adalah putih kapur dan kaolin
7.6. Bahan - bahan
pengering ( sikatif )
Bahan pengering
adalah garam logam ( metallic salts ) atau larutannya yang bila ditambahkan ke
dalam cat akan mempercepat pengeringannya. Bila minyak cat ( oil paint ) tidak
diberi sikatif maka biasanya cat tersebut terlambat mongering. Dengan demikian
debu yang berasal dari udara akan melekat pada lapisan cat tersebut dan pada
waktu lapisan mongering, lapisannya kelihatan kotor sekali.
Bahan sikatif yang
diperlukan tergantung dari :
- jenis minyak mongering yang dipakai.
- Jenis sikatif yang dipakai
Bila cat terlalu banyak mengandung sikatif, pengeringannya
justru diperlambat dan lapisan mudah retak.
Sikatif umumnya
aadalah garam-garam timbale, kobal dan mangaan seperti timbale naftenat, kobal
naftenat, timbale oleat, kobal oleat dan sebagainya.
8. PROSES PEMBUATAN CAT DAN PEMERIKSAAN MUTU CAT
Pada dasarnya pembuatan cat yaitu mencapur bahan-bahan
dasarya. Bahan pewarna dicampur dengan bahan pengikat dan dilarutkan pada bahan
pelarut.untuk memperbaiki kekenyalannya, maka ditambah bahan pelunak, untuk
memperendah harga ditambah bahan pengisi yang tidak mengubah mutu. Agar dapat
cepat kering ditambah sikatif akhirnya kesemuanya bahan itu dicampur hingga
homogen. Jika kurang encer dapat ditambah bahan pengencer.
Pemeriksaan Mutu Cat
Cat yang baik adalah cat yang setelah dipakai :
1. Tidak menimbulkan pecah – pecah
2. Warnaya tidak luntur
3. Harus kering max 30 jam
4. Menghasilkan lapisan cat yang lengket
5. Bila diulaskan dapat menutup dengan rata
6. Kenyal
7. Melekat yang baik
8. Tidak menyerap debu
9. Menutup dengan baik
10. Tahan terhadap iklim
9. JENIS-JENIS CAT
9.1 Berdasarkan Bahan
Pengikat
9.1.1 Cat Minyak Paralin
- SPESIFIKASI :
1. mengkilap
2. pengaturan
sangat baik, bebes dari garis-garis kuas.
3. kering
dalamwaktu 2-4 jam
4. mengeras dalam
waktu 24 jam
5. daya tutup cukup
baik
6. daya lekat biak
sekali
7. tahan luar dan
dalam
8. warna satu dan
lain dapat dicampur.
9. bila terlalu
kental dapa ditambah bahan pengencer cat ( tenner )
9.1.2 Cat Air
- SPESIFIKASI :
1. tidak mengkilap
2. tahan terhadap
asam dan basa lemah
3. kering
dalamwaktu 15-20 menit
4. pemakaian 5-6 m2
/kg cat
5. dapat dicuci
dengan air atau air sabun
6. dapat diencerkan
dengan air 15 – 20 %
7. tahan cuaca luar dan dalam
8. warna satu dan
lain dapat dicampur.
9.2 Berdasarkan daya
tutupnya
9.2.1 Cat Kilap
PERNIS ( VARNISH )
A.
SPIRIT TYPE VARNISH
Terdiri dari harsa yang dilarutkan dalam zat pelarut
yang mudah menguap.jenis ini agak rapuh dan kurang tahan lama.
B.
OIL RESIN VARNISH
Terdiri dari harsa yang dilarutkan dalam minyak
mongering.pelarutnya lengket dan kentaldan diencerkan dengan bahan pengencer serta
untuk mempercepat pengeringan ditambah sikatif.
OIL RESIN VARNISH dibagi menjadi dalam :
1.pernis gemuk, lebih banyak minyak
mongering dari pada harsanya ( baik
untuk pekerjaan luar )
2.pernis setengah gemuk banyak harsa
dan banyak juga minyak mongering ( baik untuk pekerjaan dalam )
3.pernis khusus mengandung banyak
harsa dari pada minya mongering ( dapat untuk pekerjaan dalam )
9.2.2 Cat kusam
Duco-Fik
Duco-fik merupakan cat pebutup buram yang baik sekali untuk
melindungi tembok luar dan dalam maupun betonan terhadap matahari hujan,debu
dan lumut.selain tembok juga bias digunakan untuk kayu, etrnit, besi, dan
genteng.
- SPESIFIKASI :
1. cepat mengering
2. tahan cuaca luar dan dalam
3. daya tutup 5-6
m2/kg cat
4. berat jenis 1,2.
5. tahan terhadap
alkali lemah
6. daya lekat baik
sekali untuk beton sehingga mudah mengadakan cat ulangan
7. dapat
menggunakan alat-alat kwas, rol atau semprotan
8. menggunakan
pengencer W.A atau terpenten
9..3 Berdasarkan
Pemakaianya
9.3.1 Dempul
Dempul dapat dipakai
dn merekat pada kayu yang belum dicat sehingga kayu lebih dahulu dicat satu
kali saja sebelum di dempul. Dempul dibuat dari kapur lukis dengan lijnilic,
yang diadukan sehingga menjadi adonan sedikit putih timah.pengeringan dempul
sangat cepat sehingga satu hari lamanya sudah dicat.Dempul yang sangat terkenal
untuk jendela dan besi yang diperdagangkan adalah antaranya yang disebut
stoptara
9.3.2 Plamur
Plamur adalah
sebagai bubur yang dipakai sebagai lapisan yang tipis di atas kayu yang akan
dicat. Kemudian kayu sesudah itu dirempelas dan
diberi pencahayaan untuk pekerjaan cat lagi. Plamur didapat dari
campuran putih lemas dengan tepung kapur tipis.
9.3.3 Lilin ( was )
Lilin adalah suatu
benda yang gemuk, terdapat pada sarang madu tawon yang dibersihkan lalu
dilebur. Lilin adalah berwarna kuning dan berbau madu dan mempunyai berat jenis
daro 0,96 – 0,97 di dalam minya terpentin haru dapat serta di dala air panas
juga dengan tidak ada endapan yang ketinggalan. Lilin diperdagangan terdapat
bentuk sebagai bulatan roda ( silinder )
9.3.4 Cat Dasar
a. Cat dasar untuk kayu
1. loodmenie ( meni
timbal )
Spesifikasi
1.warna
orange
2.kering
dalam waktu 2 jam
3.dapat
menahan lapuk
4.daya
lekat baik
2. cat dasar
syntheis untuk kayu
Spesifikasi
1.warna
putih
2.kering
dalam waktu 15 – 20 menit
3.pemakaian
10 – 15 m2 / kg
4.daya
lekat baik
b. Cat dasar untuk logam
1. yzermenie
Spesifikasi
1.warna
merah cokelat
2.kering
dalam waktu 1 - 2 jam
3.cat
tahan karat
4.daya
lekat cukup baik
2. cat
dasar syntheis untuk logam ( zinkchromat )
Spesifikasi
1.warna
kuning
2.kering
dalam waktu 30 menit
3.pemakaian
10 – 15 m2 / kg
4.daya
lekat baik
c. Jenis cat istimewa.
1.cat
yang tahan terhadap panas tinggi dan hawa segar dingin
2.cat
tahan api
3.cat
taha asam
10. BENTUK – BENTUK DALAM
PERDAGANGAN
Dalam perdagangan
cat dijual dalam bentuk kalengan, di di luar kaleng tercantum merk dan pabrik
yang mengeluarkan. Untuk kayu dan besi, berat cat dalam kelengan 1 ons, 2 ons,
½ kg, 1 kg, 2 kg.
Untuk cat tembok 1
kg, 2 kg dan 5 kg dan antara cat yang satu dan yang lain dapat dicampur untuk
memperoleh warna yang dikehendaki.
11. PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN
11.1 Penyimpanan
Cat dalam perdagangan cat
sebenarnya telah diberi zat-zat pengawet yang penting hharus diperhatikan yaitu
kaleng tertutup rapat agar minyak, bahan pelarut tidak menguap sehingga cat
tidak mengeras
11.2 Penggunaan
Penggunaan dapat dibagi menjadi
- cara pemakaian untuk tembok
- cara pemakaian untuk kayu
- cara pemakaian untuk logam
11.2.1 cara pemakaian untuk tembok
A. untuk tembok baru
B. untuk tembok lama
A. tembok baru
- tembok baru yang akan di cat harus dijaga agar sudah kering, sebelum pengecatan dimulai
- haluskan tembok dengan ampelas besi.
- apabila tembok ada yang masih basah, lapiskan sau lapisan vernis, tunggu sampai kering
- lapiskan plamur dengan menggunakan pisau plamur tunggu sampai kering
- haluskan tembok dengan ampelas besi yang halus
- lapiskan beberapa lapis cat tembok
B. Tembok lama
- hilangkan sebagaian besar cat tembok yang lama, dengan dikerok atau diampelas dengan kawat nyamu/baja.
- bersihkan tembok dengan air, tunggu sampai kering.
- lapiskam plamur dengan menggunakan pisau plamur untuk meratakam, tunggu sampai kering.
- haluskan tembok dengan ampelas besi yang halus.
- lapiskan beberapa lapis cat tembok.
11.2.2 cara pemakaian untuk kayu
A. kayu yang belumpernah di cat
B. kayu yang pernah di cat
a. kayu yang blum pernah di cat
- ampelas kayu yang akan dicat smpai halus
- ulaskan dengan kwas, satu lapis vernis agar asam dammar tidak keluar dari dalm kayu.
- ulaskan dengan kwas cat dasar pada kayu.
- tutup lubang besar dengan dempul dan lobang pori-pori dengan plamur tunggu sampai kering.
- ampelas kayu sampai halus, jika masih ada lubang ulangi plamur dan dempul pada kayu.
- ulaskan beberapa lapis cat pewarna.sebelum lapisan pertama kering jangan dilapisi.
b. untuk kayu yang pernah di cat
- apabila lapisan cat yang lama sudah pecah maka kerok dan ampelas sampai halus
- apabila lapisan lama tidak pecah maka cukup di ampelas lapisan cat lama sebagian besar hilang.
- lapiskan satu lapisan cat dasar dan setelah kering di ampelas lagi.
- ulaskan beberapa lapis cat pewarna.
11.2.3 Cara untuk pemakaian logam
- bersihkan logam dari kotoran minyak, gemuk, karat, sampai bersih, cuci dengan pengencer cat.
- lapiskan cat dasar merah cokelat tunggu sampai kering
- ratakan bagian loga dengan plamur sintetis
- setelah diplamur kering, ampelas sampai halus dengan ampelas besi 280 atau 320
- lapiskan beberapa lapisan cat pewarna.
12. MACAM-MACAM PENGERINGAN CAT
12.1. Secara Fisika
yaitu adanya reaksi fisika yang berupa penguapan thinner
yang berada dalam campuran cat. Bila semua thinner yang ada di dalam campuran
itu sudah menguap maka cat itu kering. Contoh ; Pengeringan untuk cat NC
dan Alkyd.
12.2. Secara kimia
yaitu adanya reaksi
kimia antara dua benda yang berlainan jenis. Contoh ; Pengeringan melamine
dan PU setelah bereaksi dengan hardener.
12.3. Secara Radiasi
pada cat UV bisa
kering setelah kena radiasi dari lampu UV (Ultra Violet) yang ada dalam mesin
UV.
BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
- Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk suatyu produk yang berfungsi melindungi dan memberi warna pada suatu obyek
- Susunan cat terdiri dari Bahan pewarna ( pigment ), Bahan pengikat, Bahan pelarut, Bahan pengencer, Bahan pelunak bahan dan Bahan pengisi.
c. Pada
dasarnya pembuatan cat yaitu mencapur bahan-bahan dasarya. Bahan pewarna
dicampur dengan bahan pengikat dan dilarutkan pada bahan pelarut.untuk
memperbaiki kekenyalannya, maka ditambah bahan pelunak, untuk memperendah harga
ditambah bahan pengisi yang tidak mengubah mutu. Agar dapat cepat kering
ditambah sikatif akhirnya kesemuanya bahan itu dicampur hingga homogen. Jika
kurang encer dapat ditambah bahan pengencer.
d. Cat mempunyai
3 macam pengeringan yaitu secara fisika, kimia dan radiasi
2. SARAN
Pada dasarnya cat
berfungsi melindungi terhadap cuaca, pengaruh biologi, kimia, tekanan mekanis
dam memberikan keindahan pada suatu obyek. Jadi pengguna harus dapat memilih
cat sesuai fungsinya dan bisa mengkombinasikan suatu warna cat yang dapat
memberikan keindahan pada suatu obyek tertentu. Pengguna dapat memilkih cat
yang kwalitasnya baik dan ekonomis dalam setiap merk cat sesuai dengan fungsi
cat.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org/cat.com
Ilmu Bahan
Bangunan 2
Oleh: Ir. Paul H. Pendelaki.
Ir. Suryono Dipl.
H.E.
Departemen
pendidikan dan kebudayaan
Direktorat
pendidikan menegah kejuruan